ZoyaPatel

Ibu Anselma Doo Perempuan Mee bersama umat beriman di Wedaumamo.

Mumbai

“Ibu Anselma Doo menjadi sosok sentral dalam perjalanan Paroki Kristus Sang Gembala Wedaumamo. Setia mengabdi sejak masa Quasi Paroki, ia berperan penting membangun kehidupan pastoral hingga paroki kini berdiri kokoh”.

WEDAUMAMO, PANIAI PAPUA TENGAH— Nama Anselma Doo tidak asing bagi umat Paroki Kristus Sang Gembala Wedaumamo. Sebagai seorang perempuan Mee, ia hadir sejak wilayah ini masih berstatus Quasi Paroki, mendampingi umat melalui pelayanan liturgi, pendampingan rohani, serta berbagai kegiatan pastoral hingga paroki resmi berdiri dan berkembang.

Keterlibatan Anselma dalam pelayanan gereja sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Pada masa awal Quasi Paroki, sarana ibadah masih terbatas dan kegiatan umat dilakukan dengan peralatan sederhana. Di tengah keterbatasan tersebut, Anselma tetap menjalankan tugasnya tanpa henti—mulai dari menyiapkan misa, memimpin doa lingkungan, hingga mengunjungi keluarga yang membutuhkan pendampingan rohani.

Setelah Wedaumamo ditetapkan sebagai Paroki Kristus Sang Gembala, peran Anselma tidak berkurang. Ia tetap hadir dalam setiap kegiatan gereja, termasuk dalam perayaan HUT ke-5 Paroki tahun 2023. Pada kesempatan itu, ia menyampaikan ajakan kepada umat untuk “melipatgandakan rahmat Tuhan” melalui semangat pelayanan dan kebersamaan.
Selain aktif di paroki, Anselma juga terlibat dalam kegiatan tingkat dekenat, dan sebagai Dosen Tetap di Kampus STK Touyepaapa. Biasanya juga terlibat Kemah Rohani Pemuda Dekenat Paniai , ia hadir sebagai pembina rohani, memberi motivasi kepada pemuda Katolik agar menjaga identitas iman di tengah tantangan modern.

Sebagai perempuan Mee, Anselma dikenal memiliki ketegasan, ketulusan, dan komitmen tinggi. Banyak umat menilai bahwa pelayanannya telah memberikan pengaruh besar bagi pertumbuhan paroki, terutama dalam membangun karakter umat yang mandiri dan misioner.

Hingga kini, kontribusi Ibu Anselma Doo dipandang sebagai salah satu fondasi kuat yang menopang perjalanan pastoral Paroki Wedaumamo. Kehadirannya tidak hanya memperkuat struktur gereja, tetapi juga menjadi teladan bagi perempuan Mee dalam kehidupan pelayanan.

BOX INSPIRATIF: PEREMPUAN MEE DAN TANGGUNG JAWAB PELAYANAN 
(Peremuan Mee, Tiang Kokoh Iman Dan Rumah)

Ibu Anselma Doo membawa wajah perempuan Mee dalam pelayanan gereja: kuat, teguh, dan penuh kasih. Dalam budaya Mee, seorang perempuan bukan hanya penjaga tungku rumah, tetapi juga penjaga nilai, pemelihara kedamaian, serta pembentuk karakter keluarga. Semangat inilah yang terlihat jelas dalam setiap langkah pelayanannya.
Anselma menunjukkan bahwa perempuan Mee dapat berdiri di garis depan pelayanan tanpa kehilangan keanggunan dan kelembutan hati. Ia membuktikan bahwa panggilan gereja bukan hanya milik laki-laki, tetapi juga ruang bagi perempuan yang memiliki keberanian untuk memberi diri sepenuhnya.

**

TELADAN BAGI GENERASI PEREMPUAN MEE

Bagi banyak perempuan muda Mee di meuwodide , sosok Ibu Anselma menjadi inspirasi: bahwa tanggung jawab tidak diukur dari jabatan, tetapi dari kesediaan untuk melayani. Ia mengajak perempuan Mee untuk tetap percaya diri, tidak takut mengambil peran publik, serta terus menumbuhkan iman di tengah perubahan zaman.

**

PESAN BAGI PARA MAMA MEE

Dengan ketenangan khas mama Mee, ia mengingatkan umat bahwa pelayanan adalah jalan panjang yang ditempuh dengan kerendahan hati. Seorang perempuan, kata Anselma, mampu menjaga keluarga sekaligus . gereja—asal tetap berpaut pada Tuhan dan menghidupi nilai kejujuran, kebersamaan, dan kasih.

)**
Ditulis Oleh: Wempi W Doo
Ahmedabad