Kokonao: Jejak Pendidikan yang Terlupakan di Ujung Selatan Papua
Mumbai
Ahmedabad
Kokonao, sebuah kampung kecil di Distrik Mimika Barat, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, menyimpan sejarah panjang sebagai salah satu pusat pendidikan tertua di Papua. Sejak tahun 1928, para misionaris Katolik membuka sekolah formal pertama di wilayah ini, menjadikannya magnet bagi anak-anak dari berbagai daerah pegunungan seperti Paniai, Dogiyai, Deiyai, dan Intan Jaya untuk menimba ilmu.
Sekolah-sekolah seperti Bescaving School, Jonges Ver Volg (JVV), dan Meijes Ver Volg School (MVVS) didirikan dengan sistem asrama, memungkinkan siswa dari daerah terpencil untuk tinggal dan belajar di Kokonao. Para guru dan pastor, seperti Pastor J. Aerts dan Pastor F. Kowatzki, bersama guru-guru lokal, memainkan peran penting dalam mendidik generasi muda Papua.
Namun, seiring waktu, kejayaan pendidikan di Kokonao mulai meredup. Pembangunan yang lebih terfokus di Timika dan daerah lain membuat Kokonao seakan terlupakan. Banyak fasilitas pendidikan yang dulunya aktif kini mengalami penurunan, dan semangat pendidikan yang dulu membara mulai memudar.
Meskipun demikian, harapan untuk mengembalikan kejayaan pendidikan di Kokonao belum padam. Kunjungan Gubernur Papua Tengah, Meki Frits Nawipa, dan Bupati Mimika, Johannes Rettob, ke SD dan SMP YPPK Kokonao pada April 2025 menjadi simbol komitmen pemerintah untuk membangun kembali pendidikan di wilayah ini. Kolaborasi dengan Yayasan Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) dan PT Freeport Indonesia diharapkan dapat menghadirkan pendidikan berkualitas di Kokonao.
Kokonao bukan sekadar kampung kecil di pesisir selatan Papua; ia adalah saksi bisu perjuangan pendidikan di tanah Papua. Menghidupkan kembali semangat belajar di Kokonao berarti menghormati sejarah dan membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda Papua. (Redaksi).
**
Tags:
PENDIDIKAN