ZoyaPatel

Militerisasi Papua: Ancaman Bagi Lingkungan, Iklim, dan Masyarakat

Mumbai
Papua adalah rumah terakhir bagi hutan hujan tropis yang tersisa di Indonesia, paru-paru dunia yang masih bernafas di tengah derasnya laju industri dan eksploitasi. Namun, di balik hijaunya hutan dan birunya langit, ada ancaman yang terus membayangi — militerisasi.

🌿 Hutan yang Berubah Jadi Medan Tempur

Setiap kali tentara ditambah di wilayah pegunungan, lembah, dan pesisir Papua, bukan hanya manusia yang menjadi korban, tapi juga alam dan kehidupan yang bergantung padanya. Hutan yang dulu menjadi tempat berburu, mencari sagu, dan berdoa, kini dipenuhi pos-pos militer, parit, dan proyek jalan strategis yang memotong tubuh alam secara paksa.

Tanah leluhur yang dulu suci kini menjadi jalur operasi militer. Pohon-pohon besar ditebang demi membuka akses logistik perang. Hewan-hewan terusir, sungai tercemar oleh limbah bahan bakar dan amunisi. Alam Papua yang semestinya menjadi sumber kehidupan kini berubah menjadi saksi bisu penderitaan.

🌧️ Iklim dan Ekosistem Ikut Terancam

Kehadiran militer di kawasan yang kaya sumber daya alam sering kali menjadi pembuka jalan bagi eksploitasi perusahaan tambang dan sawit. Proyek-proyek ini tak jarang dijaga oleh aparat bersenjata, sementara masyarakat adat diusir dari tanahnya.
Akibatnya, deforestasi meningkat tajam, suhu mikro di daerah pegunungan berubah, dan siklus air terganggu. Ini bukan sekadar isu lokal — dampaknya menjalar ke krisis iklim global.

🪶 Masyarakat yang Hidup Dalam Ketakutan

Militerisasi bukan hanya tentang senjata, tapi juga tentang rasa takut yang ditanam.
Perkampungan adat sering dijadikan basis operasi, rumah warga digeledah, ladang dibakar atas alasan keamanan. Anak-anak tumbuh dengan suara tembakan di malam hari, dan perempuan hidup dengan trauma akibat kekerasan yang tak pernah diakui negara.

Papua kehilangan kedamaian bukan karena alamnya miskin, tapi karena tanahnya terlalu kaya. Kaya emas, gas, kayu, dan mineral — sumber daya yang justru menjadi alasan di balik panjangnya penderitaan rakyat dan alamnya sendiri.

✊🏾 Saatnya Bicara Tentang Keadilan Ekologis

Militerisasi Papua bukan hanya pelanggaran hak asasi manusia, tapi juga kejahatan terhadap lingkungan dan masa depan bumi.
Keadilan untuk Papua berarti juga keadilan bagi alam, bagi hutan yang ditebang, sungai yang diracuni, dan udara yang diselimuti asap senjata.

Kini saatnya dunia membuka mata:
Papua tidak hanya butuh damai tanpa peluru, tapi juga damai yang menghidupkan kembali harmoni antara manusia dan alam.

***


Ahmedabad