Gereja Katolik Stasi. Hati Kudus Ipokeugida di bangun dari Kayu Tradisional di Pelosok Papua Tengah

Oleh: kurniawan patma 

Semoga Sang Pencipta memberkati dan alam semesta memberi restu sehingga akhir bulan Mei atau awal bulan Juni sudah bisa dibaca oleh teman teman 

.

Akhirnya, tiga karya masterpiece saya segera lahir ke publik. Ini adalah buku saya yang ke 13, 14 dan 15. Buku ini bukan sekadar buku, tapi suara, perlawanan, dan harapan.

.

Buku PAPUA MERDEKA: JALAN NIRKEKERASAN DAN KEDAULATAN PANGAN mempertegas bahwa Papua tak butuh peluru untuk merdeka dari segala penindasan. Buku karya saya bersama wartawan Jubi Papua (Theo Kelen) ini bicara tentang revolusi tanpa kekerasan yang terinspirasi dari Mahatma Gandhi, dengan pangan sebagai senjata ampuh. Karena perut yang tercukupi dan tanah yang dijaga adalah pondasi kemerdekaan sejati dalam damai tanpa kekerasan.

.

Buku NERAKA KE NERACA: Rekonsiliasi Ekologi, Akuntansi Lingkungan dan Adat di Papua. Buku ini mencoba menguak fakta bahwa Papua tak hanya dibakar hutannya dan dieksploitasi, tapi juga dibakar oleh sistem yang tak paham kearifan lokal. Buku ini adalah seruan untuk menakar kembali nilai Papua, dari luka ekologis menuju rekonsiliasi adat.

.

Buku PENA PAPUA: Kumpulan Opini Konstruktif tentang Pendidikan, Ekologi dan Ekonomi Kerakyatan.Ini bukan kumpulan tulisan biasa. Ini adalah lembaran pemikiran kritis konstruktif tentang bagaimana kita mendidik generasi Papua, menjaga alamnya, dan membangun ekonomi kerakyatan dengan jati diri dan kearifan lokal bukan dari sisa-sisa Jakarta.

.

Tiga buku ini adalah amunisi intelektual. Dari timur, kami menulis. Dari luka, kami bangkit. Dari kata, kami melawan dengan damai. Bersiaplah, Papua bersuara bukan dengan senjata, tapi dengan gagasan yang mendamaikan.

.

“Untuk info lebih lanjut saya akan berkabar mengenai proses pemesanan Buku atau tempat penjualan buku (Pondok Inspirasi Koya Tengah, Domus Lecturae Immaculata Koya Timur dan Laboratorium Jurusan Akuntansi FEB Uncen Waena)”