Gereja Katolik Stasi. Hati Kudus Ipokeugida di bangun dari Kayu Tradisional di Pelosok Papua Tengah

Papua bukan sekadar wilayah di timur —ia adalah tanah yang menjerit dalam diam, penuh luka bernanah yang tak kunjung sembuh. Di balik pegunungan hijau dan kekayaan alam yang luar biasa, tersimpan penderitaan panjang yang dipendam generasi demi generasi.

Peluru demi peluru meledak, darah mengalir di tanah leluhur, dan tangisan ibu-ibu tak pernah reda. Kekerasan menjadi bayangan abadi di balik hutan-hutan rimba dan kampung-kampung yang sunyi. Di sana, anak-anak tumbuh tanpa kepastian, tanpa harapan.

Papua bukan tak ingin damai, tapi suara mereka sering dibungkam. Mereka hanya ingin hidup layak di tanah sendiri, menjaga warisan budaya dan alam yang menjadi denyut nadi mereka. Tapi alih-alih dipeluk, mereka dikejar, disakiti, dan dituding sebagai ancaman.

Luka Papua bukan luka biasa. Ia adalah luka sejarah, luka diskriminasi, dan luka kemanusiaan. Luka itu kini bernanah, menunggu keberanian bangsa untuk mengobatinya dengan keadilan, bukan dengan senjata.

***