ZoyaPatel

Membaca: Jendela Dunia yang Tak Pernah Tertutup

Mumbai

Membaca bukan sekadar aktivitas mengisi waktu luang, melainkan sebuah jendela untuk melihat dunia dari berbagai sudut pandang. Dengan membaca, kita menjelajah ruang dan waktu tanpa harus berpindah tempat. Kita bisa menyelami pikiran tokoh-tokoh besar, merasakan kehidupan orang-orang dari belahan dunia lain, bahkan memahami sejarah yang telah lama berlalu.

Di tengah arus informasi yang serba cepat, kebiasaan membaca menjadi semakin penting. Ia melatih kemampuan berpikir kritis, memperluas wawasan, dan memperkaya kosa kata. Membaca juga membentuk karakter: melatih kesabaran, membuka empati, dan memperkuat daya nalar. Orang yang gemar membaca biasanya lebih mampu menyaring informasi, tidak mudah terprovokasi, dan berpikir lebih matang dalam mengambil keputusan.

Namun, minat baca masyarakat kita masih menjadi tantangan besar. Banyak yang lebih tertarik pada konten singkat dan hiburan instan daripada membaca buku atau artikel yang mendalam. Padahal, kemajuan suatu bangsa sangat bergantung pada tingkat literasi warganya.

Di Papua, tantangan itu terasa lebih nyata. Akses yang terbatas terhadap buku dan fasilitas belajar membuat pentingnya membaca menjadi lebih mendesak. Kita, generasi muda Papua, harus menyadari bahwa membaca adalah senjata untuk menghadapi ketidakadilan dan membangun masa depan yang lebih cerah. Dunia ini seringkali meremehkan kita, tapi lewat pengetahuan, kita bisa membuktikan bahwa kita mampu berpikir, memimpin, dan membawa perubahan.

Sudah saatnya kita menghidupkan kembali semangat membaca, mulai dari diri sendiri. Bacalah apa pun yang bermanfaat: buku, artikel, esai, atau puisi. Jadikan membaca sebagai gaya hidup. Karena dari membaca, kita tidak hanya mendapat ilmu, tetapi juga menjadi manusia yang lebih utuh dan lebih kuat menghadapi tantangan zaman.

**
Ahmedabad